Thesis Diary
Bagaimana cara menumbuhkan
semangat?
Tentu saja dengan memulainya.
Sama dengan skripsmui dulu. Bagaimana kau mencuri-curi waktu dan mengalahkan
egomu. Meluangkan waktu. Denga kondisi sama: masih beramanah, bukan lantas kau
jadi bisa berkilah. Jika kau belum memulainya hingga kini, itu salahmu, bukan?
Kau yang belum pandai
mengkondisikan lelah, kau yang masih terlalu banyak berinteraksi dengan HP, kau
yang masih banyak hahaha-hihihi. Kau yang masih tidak-enakan pada orang; kau
yang kadang abai dengan hak dirimu sendiri. Kau yang nekat keluar rumah dalam
kondisi belum benar-benar prima, seperti awal yang kau rencanakan. Dulu. Kau
yang …
Iya, ini semua salahmu sendiri.
Jangan sekalipun menyalahkan amanah apalagi dakwah: Kau telah memilihnya secara
sadar. Sekarang tugasmu adalah kembali berdiri. Singkirkan kantuk, lawan rasa
malasmu, latih dirimu untuk lebih berkonsentrasi.
Hei, bukankah banyak amal
kebaikan yang bisa kau lakukan saat kau berhasil menyelesaikan suatu urusan?
Menulis buku, berbirrul walidain, dan apapun passion yang sering kau ceritakan
dulu.
September memang akan segera
berakhir; dan bab 1,2,3 mu pun masih berantakan. Akan tetapi hei, bukankah
tidak ada yang tidak mungkin bagi seorang yang percaya? Yang lalu dengan rasa
percaya bahwa ada Allah yang Maha Mengabulkan do’a dan Melihat usaha hamba-Nya,
ia takkan pernah patah meskipun ribuan goda mendera. Ia akan tetap tumbuh
meskipun berbagai rintang menghadang.
Sebab iman, adalah sumber
kekuatan.
Jadilah yang tegar itu. Jadilah yang
tak patah itu. Jadilah yang terus tumbuh itu.
Bangkitlah, lalu buktikan. Sebab
iman adalah keajaiban.
28 September
2017 | 12.29 | Perpus Pusat.
Komentar
Posting Komentar
Bismillah..
Sahabat, mohon komentarnya ya..
-demi perbaikan ke depan-