Hendak bersama siapa?



Nemu ini tadi.

"Dan bersabarlah engkau (Muhammad) bersama orang yang menyeru Tuhannya pada pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia; dan janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti keinginannya dan keadaannya sudah melewati batas..." (Q.S Kahfi: 28)

Terus tiba-tiba makjleb. Jleb aja gitu ngga tau dateng dari mana. Terus berhenti bentar. Terus baca artinya sekali lagi. Terusan mikir. Terusan merenung.

Hooh. Bersabar itu ngga sendirian; bersabar itu bareng-bareng. Bersabar itu bersama-sama. Iya, bersama-sama.

Maka pada sesamamu; bersabarlah. Jika tak sepakat dengan pendapatnya; jangan buru-buru berpaling. Tengok dulu, barangkali kita yang salah; atau iman kita saja yang sedang goyah.

Maka pada sikap kawanmu; yang terkadang menguji sabarmu, aku hanya ingin katakan, "Bersabarlah!" Mungkin Ia ingin mengujimu, seberapa batas sabarmu? Mungkin Ia sedang ingin kau lebih kuat lagi untuk bertahan dengan segala kestabilan sikapmu dan keselarasan hembus napasmu.

Maka pada temanmu; saat ada sikap, tingkah, atau ucapnya yang tetiba menghujam ke hati dan tak 'mengenakkanmu', berhentilah sejenak. Periksa hatimu. Benar-benar sedang keadaan baikkah ia? Yakin, sedang bersih dari bermacam penyakit? Hingga kau menyadari darimana rasa tak nyaman itu berasal: benar-benar dari sikap temanmu, atau justru berasal dari hatimu.

Maka bersabarlah, bukankah berkali-kali kita temukan ayat yang indah tentang bersabar? Ayat yang menghujam kemudian menjadi favoritku karena berkali-kali mengingatkan; dan seperti hakikat Qur'an, ia akan tetap relevan dengan berbagai macam keadaan.

Satu, "Maka, bersabarlah kamu dengan sabar yang baik..."

Dua, "Maukah engkau bersabar? Dan Tuhanmu Maha Melihat..."

Dan banyak Tiga, Empat, Lima dan seterusnya.

Maka bersabarlah. Terutama pada sesamamu, pada karib kerabatmu, pada kawan, teman, sahabatmu. Bahkan yang berlainan pendapat dan pandangan darimu.

Sebab; jika pada mereka saja kita tak bersabar; bagaimana kita pada yang lainnya?

Sebab; jika tidak bersama mereka, hendak bersama siapa kita untuk melakukan perjalanan di bumi ini?

Hendak bersama siapa?

Komentar